Senin, 11 November 2019

Radioaktivitas & Aplikasi IPTEK



Disusun Oleh Kelompok 6

     1. Dwi Handayani
     2. Ilham Muammar Y
     3. Rizki Fernawanti
     4. Tabina Izzani A
     5. Wahyu Sujana

Kelas : 12 IPA 5









RADIOAKTIVITAS



Ø  DEFINISI RADIOAKTIVITAS


      Radioaktivitas disebut juga peluruhan radioaktif, yaitu peristiwa terurainya beberapa inti atom tertentu secara spontan yang diikuti dengan pancaran partikel alfa (inti helium), partikel beta (elektron), atau radiasi gamma (gelombang elektromagnetik gelombang pendek). Sinar-sinar yang dipancarkan tersebut disebut sinar radioaktif, sedangkan zat yang memancarkan sinar radioaktif disebut dengan zat radioaktif.


    Istilah keradioaktivan (radioactivity) pertama kali diciptakan oleh Marie Curie (1867 – 1934), seorang ahli kimia asal Prancis. Marie dan suaminya, Pierre Curie (1859 – 1906), berhasil menemukan unsur radioaktif baru, yaitu polonium dan radium. Ernest Rutherford (1871 – 1937) menyatakan bahwa sinar radioaktif dapat dibedakan atas sinar alfa yang bermuatan positif dan sinar beta yang bermuatan negatif. Paul Ulrich Villard (1869 – 1915), seorang ilmuwan Prancis, menemukan sinar radioaktiv yang tidak bermuatan, yaitu sinar gamma.



Ø  JENIS-JENIS RADIOAKTIVITAS

·        Sinar Alfa (Sinar α)

     Sinar alfa adalah sinar yang dipancarkan oleh unsur radioaktif. Sinar ini ditemukan secara bersamaan dengan penemuan fenomena radioaktivitas, yaitu peluruhan inti atom yang berlangsung secara spontan, tidak terkontrol, dan menghasilkan radiasi. Sinar alfa terdiri atas dua proton dan dua neutron. Berikut ini adalah sifat alamiah sinar alfa:
1.      Sinar alfa merupakan inti He.
2.      Dapat menghitamkan pelat film (yang berarti memiliki daya ionisasi). Daya ionisasi sinar alfa paling kuat daripada sinar beta dan gamma.
3.      Mempunyai daya tembus paling lemah di antara ketiga sinar radioaktif.
4.      Dapat dibelokkan oleh medan listrik maupun medan magnet.
5.      Mempunyai jangkauan beberapa sentimeter di udara dan 102 mm di dalam logam.
Sinar alfa merupakan jenis radioaktivitas yang memiliki muatan postif

·         Sinar Beta (Sinar β)

 Sinar beta merupakan elektron berenergi tinggi yang berasal dari inti atom. Berikut ini beberapa sifat alamiah sinar beta:
1.      Mempunyai daya ionisasi yang lebih kecil dari sinar alfa.
2.      Mempunyai daya tembus yang lebih besar dari pada sinar alfa.
3.      Dapat dibelokkan oleh medan listrik maupun medan magnet.
Sinar beta merupakan jenis radioaktivitas yang memiliki muatan negatif.

·         Sinar Gamma (Sinar γ)

Sinar gamma adalah radiasi gelombang elektromagnetik yang terpancar dari inti atom dengan energi yang sangat tinggi yang tidak memiliki massa maupun muatan. Sinar gamma ikut terpancar ketika sebuah inti memancarkan sinar alfa dan sinar beta. Peluruhan sinar  gamma tidak menyebabkan perubahan nomor atom maupun massa atom. Sinar gamma memiliki beberapa sifat alamiah berikut ini:
1.      Sinar gamma tidak memiliki jangkauan maksimal di udara, semakin jauh dari sumber intensitasnya makin kecil.
2.      Mempunyai daya ionisasi paling lemah.
3.      Mempunyai daya tembus yang terbesar.
4.      Tidak membelok dalam medan listrik maupun medan magnet.
Sinar gama merupakan jenis radioaktivitas yang tidak memiliki muatan postif maupun negatif.

Ø  PELURUHAN
     
     Dalam suatu gram zat radioaktif terdapat miliaran atom radioaktif. Atom-atom radioaktif akan memancarkan sinar radioaktif (α, β, atau γ) untuk menjadi atom stabil. Peristiwa pemancaran sinar radioaktif oleh zat radioaktif disebut peluruhan. Proses meluruh merupakan proses acak

·         Peluruhan Sinar Alfa (Sinar α)

           Suatu inti yang tidak stabil dapat meluruh menjadi inti yang lebih ringan dengan memancarkan partikel alfa (inti atom helium). Pada peluruhan alfa terjadi pembebasan energi. Energi yang dibebaskan akan menjadi energi kinetik partikel alfa dan inti anak. Inti anak memiliki energi ikat per nukleon yang lebih tinggi dibandingkan induknya.

           Jika inti memancarkan sinar α (inti 2He4), maka inti tersebut kehilangan 2 proton dan 2 neutron, sehingga Z berkurang 2, n berkurang 2, dan A berkurang 4. Persamaan peluruhannya :
            Contoh :

·         Peluruhan Sinar Beta (Sinar β)

     Salah satu bentuk peluruhan sinar beta adalah peluruhan neutron. Neutron akan meluruh menjadi proton, elektron, dan antineutrino. Antineutrino merupakan partikel netral yang mempunyai energi, tetapi tidak memiliki massa. Peluruhan sinar beta bertujuan agar perbandingan antara proton dan neutron di dalam inti atom menjadi seimbang sehingga inti atom tetap stabil.
     
     Jika inti radioaktif memancarkan sinar beta (β ) maka nomor massa inti tetap (jumlah nukleon tetap), tetapi nomor atom berubah. Terjadi dua proses peluruhan, yaitu :


·         Peluruhan Sinar Gamma (Sinar γ)

           Suatu inti atom yang berada dalam keadaan tereksitasi dapat kembali ke keadaan dasar (ground state) yang lebih stabil dengan memancarkan sinar gamma. Peristiwa ini dinamakan peluruhan sinar gamma. Atom yang tereksitasi biasanya terjadi pada atom yang memancarkan sinar alfa maupun sinar beta, karena pemancaran sinar gamma biasanya menyertai pemancaran sinar alfa dan sinar beta. Peluruhan gamma hanya mengurangi energi saja, tetapi tidak mengubah susunan inti.

         Seperti dalam atom, inti atom dapat berada pada keadaan eksitasi, yaitu keadaan inti yang tingkat energinya lebih tinggi dari keadaan dasarnya. Inti yang berada pada keadaan eksitasi diberi tanda star (*). Keadaan eksitasi inti ini dihasilkan dari tumbukan dengan partikel lain.
           
           Persamaan peluruhan sinar gamma:


          Inti yang berada dalam keadaan eksitasi pada umumnya terjadi setelah peluruhan. Misalnya :


Ø  DETEKTOR RADIASI

      Detector radiasi adalah alat deteksi sinar radioaktif. Sinar radioaktif berbahaya dan tidak dapat kita lihat sehingga kita harus memiliki alat untuk mendeteksi (mengenal) adanya sinar radioaktif. Hampir semua detector radiasi energi tingkat bekerja berdasarkan prinsip bahwa radiasi akan memberikan energi pada electron-elektron dalam bahan yang dilewatinya sehingga electron keluar dari atom, dan atom menjadi ion positif (ionisasi).
     
      ·         Pencacah Geiger Muller

          Detektor yang paling banyak digunakan untuk mendeteksi radiasi. Detector ini terdiri atas sebuah tabung aluminium yang diisi dengan gas argon bertekanan rendah (10 cmHg) dan seutas kawat yang membentang pada pusat tabung. Kawat ini dipertahankan agar memiliki potensial tinggi (400 V DC) terhadap tabung. Tentu saja kawat bertindak sebagai electrode positif (anode) dan tabung sebagai electrode negative (katode).
     ·         Kamar Kabut

          Jika udara didinginkan sedemikian sehingga uap mencapai keadaan jenuh, udara itu masih dapat didinginkan tanpa terjadi pengembunan. Pada keadaan ini uap dinamakan super jenuh.

         Sebuah sumber radioaktif memancarkan partikel-partikel dalam sebuah kamar udara yang jenuh dengan uap air atau alcohol. Ketika partikel-partikel radioaktif ini melalui udara, mereka bertumbukan dengan molekul-molekuk udara. Tumbukan ini dapat mengeluarkan electron dari molekul udara, dengaan meninggalkan jejak ion positif dan negative. Jika tekanan dalam kamar dikurangi dengan cara memompa sebagian udara ke luar, udara menjadi lebih dingin. Keadaan ini memungkinkan partikel-partikel uap super jenuh mengembun pada ion tersebut, sehingga jejak tetes uap sepanjang lintasan ion dapat dilihat.

      ·         Film Fotografis

      Becquerel telah menggunakan film fotografis ketika ia secara tidak sengaja menemukan radioaktivitas alami dari uranium. Disini ia menemukan sinar radioaktif yang telah menghitamkan film. Orang-orang yang bekerja dengan radiasi seperti perawat, biasanya memakai lencana khusus pada jas mereka. Setiap bulan film fotografis dicuci. Banyaknya penghitaman pada film akan menunjukkan apakah mereka telah terkena radiasi atau tidak.

     Ø  BAHAYA RADIASI

        Salah satu bahaya radiasi adalah radiasi bom atom pertama yang jatuh di kota Hiroshima dan Nagasaki pada perang dunia kedua. Radiasi pengion juga membahayakan kehidupan tumbuhan, manusia, dan hewan.

     ·         Radiasi di Sekitar Kita

       Radiasi pengion dari dahulu sampai kapanpun adalah bagian dari lingkungan hidup kita, biasa disebut dengan reaksi alamiah. Secara alamia, bahan-bahan radioaktif juga terdapat dalam tanah, batuan, air, tumbuh-tumbuhan, dan hewan. Radiasi yang tiba di Bumi berasal dari angkasa luar dan Matahari disebut radiasi kosmisBanyak batuan mengandung sejumlah kecil uranium. Uranium meluruh menghasilkan radon. Dalam rumah dan bangunan yang diisolasi dengan baik, radon dapat berkumpul dan menjadi suatu ancaman bagi kesehatan kita.
    ·         Radiasi dan Sel

             Walaupun kita dikelilingi oleh radiasi pengion, kita harus menangani penyebab radiasi ini. Semua radiasi pengion merusak sel-sel hidup. Energi yang dibebaskan oleh radiasi dapat memutuskan zat kimia dalam sel. Sel-sel selalu mati dan digantikan oleh yang baru tepat pada waktunya. Sehingga kematian sel biasanya tidak menyebabkan gejala penyakit. Akan tetapi, kadang-kadang gejala ini dapat lebih serius.


·         Dosis Serapan Radiasi dan Efek Biologis

             Risiko kanker berhubungan dengan dosis radiasi yang diserap  oleh tubuh kita. Sebelumnya telah diketahui bahwa besaran dosis serapan yang berkaitan dengan efek biologis adalah dosis serapan ekuivalen. Di Amerika Serikat satuan yang digunakan untuk dosis serapan radiasi oleh benda adalah REM (Roentgen Equivalent Man). Umumnya dosis dilaporkan dalam millirem (mrem), yaitu seperseribu rem (1.000 mrem = 1 rem), dengan satuannya Sievert (Sv).

     ·         Proteksi terhadap Radiasi

           Perhatian khusus perlu diberikan ketika orang bekerja dalam lingkungan yang melibatkan bahan-bahan radioaktif yang menghasilkan radiasi pengion. Radiographer yang bertugas mengoperasikan sinar-X guna memfoto pasien dilindungi oleh layar. Pekerja-pekerja yang menangani bahan-bahan radioaktif menggunakan baju proteksi dan jika ia menangani bahan-bahan radioaktif yang sangat berbahaya, ia melakukannya dari balik selembar layar kaca timbel dengan menggunakan peralatan remote control (pengendali jarak jauh). Ambang dosis serapan radiasi bagi pekerja di AS dan Inggris ditetapkan 50 milisievert per tahun.

     APLIKASI IPTEK

     Adanya reaksi inti, yaitu reaksi fisi dan reaksi fusi.

      ·         Energi Reaksi Fisi
             Telah dimanfaatkan pada reaktor atom dan sebagai senjata pemusnah pada bom atom.
      ·         Energi Reaksi Fusi
           Telah diwujudkan sebagai senjata pemusnah pada bom hidrogen dan sampai saat ini masih belum dapat dikendalikan pada reaktor atom.

     1.      REAKSI INTI

            Perubahan suatu inti menjadi inti baru juga dapat dilakukan dengan menembak inti sasaran dengan peluru partikel berenergi tinggi. Tumbukan yang terjadi antara partikel berenergi tinggi dan inti akan mengubah struktur inti mejadi inti baru yang berbeda dengan inti semula (inti sasaran). Reaksi seperti ini dinamakan reaksi inti (nuclear reaction) dan perubahan yang terjadi dinamakan perubahan inti atau transmutasi inti.



    Q adalah energi reaksi
    Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi
    sebelum reaksi = energi sesudah reaksi.
    Energi sebelum reaksi = Energi sesudah reaksi
    Energi reaktan = energi produk + energi reaksi
    Energi reaksi = energi reaktan – energi produk

              Jika Q> 0 maka terdapat energi yang dibebaskan (reaksi eksotermik)
             Jika Q < 0 maka terdapat  energi yang diserap (reaksi endotermik)
     2.   REAKSI FISI

Inti berat yang ditumbuk oleh sebuah partikel dapat membelah menjadi dua inti baru yang lebih ringan. Dalam reaksi inti ini, massa total produk lebih kecil daripada massa total reaktan. Selisih massa muncul sebagai energi.Reaksi inti seperti ini disebut reaksi pembelahan inti atau reaksi fisi.


a.  Energi yang dibebaskan pada Reaksi Fisi


b.  Reaksi Fisi Uranium-235


c.       Reaksi Berantai Tak Terkendali dan Terkendali

Reaksi berantai (chain reactions) adalah sederetan pembelahan inti dimana neutron-neutron dihasilkan dalam tiap pembelahan inti menyebabkan pembelahan inti-inti lainnya. Setiap pembelahan inti dua neutron atau lebih hasil pembelahan menyebabkan pembelahan inti-inti lainnya adalah kondisi reaksi berantai tak terkendali (uncontrolled chain reactions)



d.   Reaktor Atom Fisi


 Berdasarkan fungsinya reaktor diklasifikasikan menjadi reaktor penelitian dan reaktor daya

(1)   Reaktor Penelitian

Pada reaktor penelitian, yang diutamakan adalah  pemanfaatan neutron hasil pembelahan  untuk berbagai penelitian dan iradiasi serta produksi radioisotop. Pengambilan panas pada reaktor penelitian dilakukan dengan sistem pendingin., yang terdiri atas sistem pendingin primer dan sistem pendingin sekunder.

 Panas yang berasal dari teras reaktor diangkut oleh air di sekitar teras reaktor (sistem pendingin primer) dan di pompa oleh pompa primer menuju alat penukar panas. Selanjutnya panas dibuang ke lingkungan melalui menara pendingin (alat penukar panas pada sistem pendingin sekunder).


(2)   Reaktor Daya dan PLTN

Berdasarkan jenis pendinginnya ada berbagai jenis reaktor daya.  Dalam reaktor air bertekanan, kalor yang dihasilkan dalam batang-batang bahan bakar diangkut keluar dari teras reaktor oleh air yang terdapat di sekitarnya (sistem pendingin primer). Air ini secara terus-menerus di pompakan oleh pompa primer ke dalam reaktor (sistem pendingin primer). Disini, kalor dan air panas dipindahkan ke air yang mengalir  di sekitar alat penukar panas (sistem pendingin sekunder). Kalor yang dipindahkan ke alat penukar panas, memanaskan air dalam penukar panas hingga air pada bagian atasnya menguap menghasilkan uap panas bertekanan tinggi. Energi dari uap panas bertegangan tinggi ini disalurkan memasuki turbin dan akan memutar turbin.


3.      REAKSI FUSI

Dua inti ringan dapat bergabung membentuk sebuah inti yang lebih berat. Energi ikat inti berat lebih besar daripada jumlah energi ikat kedua inti ringan pembentuknya sehingga dalam reaksi penggabungan dua inti ini, massa inti baru lebih kecil daripada jumlah massa kedua inti ringan pembentuknya sehingga meyisakan defek massa. Defek massa ini muncul sebagai energi fusi. Reaksi inti seperti in disebut reaksi penggabungan inti  atau reaksi fusi.

a.      Syarat Terjadinya Reaksi Fusi
·     Reaksi Fusi harus digerakkan dengan kelajuan sangat tinggi memerlukan energi kinetik                       sangat tinggi, suhu yang sangat tinggi.
·      Reaksi fusi terjadi di : Matahari, bintang-bintang, bom hidrogen, dan reaktor fusi.
     Reaksi Fusi menimbulkan suhu yang sangat tinggi disebut reaksi termonuklir
b.      Rantai Proton-proton yang Terjadi di Bagian dalam Matahari dan Bintang-bintang


c.           Reaktor Fusi Nuklir

 Dua syarat untuk mengendalikan fusi :
(1)   Suhu harus sangat tinggi. Pada suatu suhu tertentu disebut suhu pembakaran (ignition                           temperatur), proses fusi akan berlangsung sendiri.
(2)   Pada suhu sangat tinggi, semua atom terionisasi habis membentuk suatu plasma (sejenis                      gas yang disusun oleh partikel-partikel bermuatan seperti H+  dan e-

4.      PEMANFAATAN RADIOISOTOP

 Isotop-isotop tidak stabil akan memancarkan sinar-sinar radioaktif untuk menjadi isotop-isotop yang tidak stabil disebut radioisotop.

 Radioisoto-radioisotop yang dibutuhkan, seperti I-123, I-131, Co-60, Cs-137,  dan lain-lain tidak dapat diperoleh dari alam. Hal ini karena isotop-isotop tersebut memiliki waktu paro yang tidak terallu lama. Oleh karena itu, radioisotop tersebut harus dibuat dari nuklida stabil alamiah dengan reaksi inti.

 Pemanfaatan Radioisotop :
a.       Penggunaan Radioisotop sebagai Perunut
·         Pengobatan
 Radioisotop sebagai perunut dapat digunakan untuk meneliti khasiat tanaman obat tradisional radioaktif C-14 dibutuhkan untuk mendeteksi keberadaanya dalam organ tubuh makhluk hidup dan mekanisme kerjanya.


·         Industri
Memasukkan radioisotop silikon ke dalam lumpur dan mengukur cara lumpur tersebut terbentuk dan bergerak dengan detektor radioaktif.


b.      Pemanfaatan Radioisotop berdasarkan Sifat Radiasinya

·     Pengobatan
Radioisotop untuk membunuh sel kanker disebut radioterapi (radiotherapy). Terapi radiasi gamma yang diradiasikan oleh isotop kobalt-60 (C0-60). Terapi radiasi proton menolong dokter mengobati hanya sel kanker dan tidak menambah resiko rusaknya sel-sel sehat.

·     Penentuan Umur dengan Radioaktif
Karbon-14 mempunyai waktu paro 5600tahun dibentuk di atmosfer oleh partikel-partikel yang mempunyai energi tinggi yang berasal dari luar angkasa. Tumbuhan, binatang, dan manusia menyerap dan mengeluarkan karbon-14 selama mereka masih hidup. Dengan mengukur persentase keaktifan radiasi C-14 dalam tumbuhan, binatang, atau manusia yang mati dapat menaksir umur kematian mereka. Teknik inilah yang disebut penentuan umur dengan radioaktif (radioctive dating).




"